KONSELING READING
MENGATASI RASA JENGKEL DENGAN TEKNIK STOP THINKING AGAR TETAP MENJADI POSITIF
Perkenalkan saya Moh Mirdan alumni S1 Bimbingan dan Konseling, universitas Tadulako saat ini saya melanjutkan studi di Universitas Negeri Makassar, Pasca Sarjana, Prodi Bimbingan dan Konseling
Terkait dengan dengan
judul kata jengkel sangat akrab
dikehidupan kita sehari-hari namun terkadang individu tidak terlalu memperdulikan apa
arti jengkel. Menurut psikologi jengkel adalah dimana individu merasakan hal yang tidak
mengenakan di sertai rasa kemarahan karena apa yang diinginkan tidak sesuai
dengan realita. Dan dapat menimbulkan gangguan mental secara psikologis sehingga terganggunya penyelesaian masalah, produktivitas dalam kehidupan sehari hari.
Jadi disni saya ingin mengenalkan teknik stop thinking untuk mengatasi rasa jengkel bisa di coba oleh anda semua dalam kehidupan sehari hari stop thinking artinya "berhenti mikirin ganti chanel "
Apa yang kira kira anda lakukan ketika menonton tayangan yang menjengkelkan di salah satu chanel TV?
anda bisa memilih
3. pindah chanel ? (ganti siaran yang kita sukai)
Pikiran kita itu sebetulnya sama dengan ke tiga poin diatas objek objek yang berinteraksi dengan kita itu adalah channel yang memicu, berhubungan dengan dengan resever (remot) di otak kita channel itu ada yang menjengkelkan ada yang menyenangkan sama halnya dengan TV ketika tayanganya menjengkelkan kita matikan atau pinda channel. Ketika tayanganya menyenangkan kita tidak perlu pindah channel TV dan tetap nonton. Seperti itulah situasi yang kita hadapi setiap hari atau keadaan kita ada yang menjengkelkan ketika kita berhadapan dengan situasi menjengkelkan apakah kita terus mematok diri atau matikan tv atau pindah channel ?
Ketika orang lain bertindak melakukan sesuatu kita pasti bereaksi orang bertindak itu dimaksudkan bisa membuat kita jengkel bisa juga tidak tetapi kita tetap merespon jengkel. jadi pikiran kita itu punya radar atau resever (remot) yang sangat peka bisa menerjemahkan dan memaknai apa saja yang dilihat dan dilakukan orang itu kita maknai apakah cara kita memaknai dengan maksud orang itu membuat kita jengkel atau tidak. Yang jelas cara kita yang memaknai itulah yang membuat kita menjadi jengkel. Pikiran kita itu yang bisa menagkap sinyal dan terhubung dengan banyak channel tidak hanya satu terkadang kita bisa memikirkan banyak hal sekaligus itu yang biasa membuat kita mumet banyak pikiran lalu kemudian pusing sendiri itu ketika terhubung banyak channel sekaligus termasuk ketika terhubung dengan channel-channel yang kita tidak harapkan kita bisa menangkap channel itu bukan hanya benda-benda, objek-objek yang konkrit nyata yang ada didepan kita. kita bisa menagkap channel-channel lalu bereaksi terhadap channel yang abstrak.
Informasi saja bisa jadi channel bagi kita, pengalaman masa lalu bisa jadi channel bagi kita, atau sesuatu yang akan terjadi di masa depan dan belum terjadi pada kita sudah bisa mempersepsi dan bisa menjadi bahan bagi kita bereaksi lalu kemudian. Pikiran kita juga itu bisa merekam pesan tayangan dan menyimpan dalam memori jadi ketika kita jengkel pada seseorang atau pada suatu benda itu bisa disimpan dalam memori kita dan itu bisa aktif sewaktu waktu ketika hari ini kita mendapatkan situasi menjengkelkan atau ketemu orang menjengkelkan. Tidak berhenti kejengkelan itu ketika orang itu sudah tidak ada. Karna di rekam kejengkelan itu jadi ketika pulang kerumah ketika mikirin orang itu lagi muncul lagi kejengkelan kita. Dan kadang-kadang sedemikian kuat pikiran kita berinteraksi dengan tayangan tadi. jadi ketika tayangan sangat kuat maka itulah menyebabkan kejengkelan itu aktif terus menjadi on terus. Jadi seperti itula mekanisme-mekanisme kejengkelan kita terjadi lalu bagaimana cara mengatasinya berikut.
Menggunakan Teknik Stop Thinking
Kita jengkel itu karena kita mikir, kalau tidak mikir ya tidak jengkel. Hentikan berfikir hentikan memikirkan apa yang menjengkelkan lalu ganti channel, jadi channelnya harus kuat tentunya, channelnya harus menyenangkan seperti kalau kita menonton tayangan TV ketika suatu channel itu tayanganya menjengkelkan tidak menyenangkan ya ganti saja ada channel lain yang bisa dipilih. Seperti itula pikiran kita. Jadi pikiran itu ketika pindah channel kita berinteraksi dengan channel itu resever (remot) kita terhubung radar-radar pikiran kita terhubung dengan channel-channel baru itu maka pikiran kita akan terhubung dengan channel baru itu dan kemudian memori-memori yang terkait dengan channel-channel itu kemudian aktif kembali dan menyuplai sehingga pikiran-pikiran kita itu berhenti memikirkan objek-objek yang menjengkelkan tadi. jadi mudah sekali pake saja ini "stop mikirin ganti channel" jadi perintahkan kediri kita. Stop mikirin tidak usah mikir, jangan mikir, biarin aja lebih baik pikir yang lain ganti channel. Jadi seperti itu cara kita begitu pikiran-pikiran muncul lagi ganti channel. jadi channelnya apa? channelnya yang menyenangkan ada banyak hal yang menyenangkan di sekitar kita yang bisa suplai. Tentu saja kita butuh channel-channel yang kuat kita intensif kepada channel channel baru itu sehingga pikiran kita pelan-pelan beralih dari channel yang menjengkelkan ke channel baru yang menstimulasi rasa senang kita, yang memberi kita rasa bahagia bisa tersenyum ketimbang terhubung dengan channel yang menjengkelkan ya udah berenti saja mikirin. Ganti channel baru, jadi sederhana sekali ini bisa kita latih setiap saat.
Ada begitu banyak pilihan channel yang produktif menunggu di- onkan bisa ke hoby misalkan hobi main gitar, atau dengar musik, mancing, atau pikirin mesjid, atau tempat rekreasi, pikirin jalan-jalan. jadi ini semua kita yang pilih objek ini tidak memilihkan dirinya untuk kita on-kan jadi kita yang memilih objek pikiran jadi apa yang kita pilih itulah yang akan kita respon ketika objek-objek yang kita pilih tidak menyenangkan maka pikiran kita juga akan membantu kita memikirkan hal-hal yang tidak menyenangkan itu. Ketika objek objek yang kita pilih menyenangkan maka pikiran kita juga akan membantu memikirkan hal-hal menyenangkan akan mensuplaikan memori-memori positif pada diri kita sehingga kita berfikir lebih positif dan remot ada ditangan kita masing-masing bukan ditangan orang lain. Jadi kalau anda jengkel jangan salahkan orang lain jadi orang lain berbuat apapun seperti menjengkelkan atau tidak. Itu tergantung apakah kita peduli atau tidak. Ketika seseorang berkata kata sesuatu apapun kepada kita yang dikatakan kepada kita ketika anda pikirkan. itu baru anda jengkel kalau anda tidak pikirkan ya langsung beralih saja kepada situasi lain, keteman lain yang lebih menyenangkan sehingga mengubah diri kita dari jengkel ke TERSENYUM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar